Indgold.id – Harga emas berjangka terpantau mengalami penurunan ringan pada sesi perdagangan Eropa hari ini. Di tengah kondisi pasar yang dinamis, para pelaku pasar mencermati pergerakan dolar AS yang menguat, sehingga memberikan tekanan terhadap harga logam mulia, termasuk emas, perak, dan tembaga.
Harga Emas Berjangka Turun Tipis
Berdasarkan data dari Divisi Comex, New York Mercantile Exchange, kontrak emas berjangka untuk pengiriman Desember 2025 diperdagangkan melemah 0,08% menjadi USD 3.378,50 per troy ons pada saat laporan ini ditulis.
Sebelumnya, harga sempat menyentuh level terendah harian, namun belum menembus level support penting yang berada di sekitar USD 3.357,00. Sementara itu, level resistance terdekat diperkirakan berada di posisi USD 3.434,30, yang menjadi patokan penting bagi pelaku pasar jika terjadi pembalikan arah tren.
Faktor Tekanan: Dolar AS Menguat
Salah satu faktor utama pelemahan harga emas hari ini adalah menguatnya Indeks Dolar AS Berjangka, yang mencerminkan kinerja dolar terhadap enam mata uang utama dunia. Indeks ini mengalami kenaikan sebesar 0,38% dan di perdagangkan di posisi USD 99,02.
Penguatan dolar biasanya memberikan tekanan terhadap harga emas, karena logam mulia ini di hargai dalam dolar AS. Ketika dolar menguat, harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan cenderung menurun.
Kinerja Logam Lain: Perak dan Tembaga Juga Tertekan
Tidak hanya emas, dua logam industri lainnya juga mengalami penurunan harga:
-
Harga perak berjangka untuk pengiriman September turun 1,04%, di perdagangkan di level USD 37,89 per troy ons.
-
Harga tembaga berjangka untuk kontrak September juga terkoreksi sebesar 0,13%, menjadi USD 5,62 per pon.
Pelemahan ini sejalan dengan sentimen pasar yang masih berhati-hati terhadap perkembangan global, termasuk prospek ekonomi China, data manufaktur Eropa, serta kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).
Prospek dan Sentimen Pasar
Investor saat ini berada dalam posisi wait and see, menanti rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat seperti inflasi inti, PDB kuartalan, serta komentar lanjutan dari pejabat The Fed terkait arah suku bunga. Jika data-data tersebut menunjukkan perlambatan ekonomi, emas bisa kembali menarik sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Namun sebaliknya, jika outlook ekonomi membaik dan suku bunga tetap tinggi, tekanan terhadap harga emas kemungkinan akan berlanjut.
Kesimpulan
Harga emas berjangka mencatat penurunan tipis pada perdagangan Eropa hari ini akibat penguatan dolar AS. Meski demikian, logam mulia ini masih mempertahankan level support kunci yang menunjukkan adanya minat beli di kisaran harga saat ini.
Pergerakan ke depan akan sangat di pengaruhi oleh data ekonomi AS dan pernyataan The Fed. Investor di sarankan untuk mencermati perkembangan pasar global secara seksama guna mengambil keputusan investasi yang tepat.