Home / INDONESIA GOLD / Emas Dunia Meroket Tiga Hari Berturut-Turut, Pasar Optimistis The Fed Turunkan Suku Bunga

Emas Dunia Meroket Tiga Hari Berturut-Turut, Pasar Optimistis The Fed Turunkan Suku Bunga

Emas Dunia Meroket Tiga Hari Berturut-Turut, Pasar Optimistis The Fed Turunkan Suku Bunga

Indgold.idHarga emas global kembali mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut pada perdagangan hari Senin, 4 Agustus 2025, dipicu oleh meningkatnya harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed). Ekspektasi ini muncul setelah rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang dinilai melemah.

Mengutip laporan dari Reuters pada Selasa (5/8), berikut adalah rincian pergerakan harga logam mulia utama dunia:

Komoditas Harga Terbaru Perubahan
Emas Spot US$3.372,15 per ons Naik 0,3%
Emas Berjangka US$3.426,40 per ons Naik 0,8%
Perak Spot US$37,35 per ons Naik 0,9%
Platinum US$1.332,20 per ons Naik 1,3%
Palladium US$1.188,90 per ons Turun 1,6%

Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Mendorong Reli Emas

Menurut Daniel Pavilonis, analis pasar senior dari RJO Futures, ekspektasi yang kuat terhadap pelonggaran kebijakan moneter serta tekanan inflasi yang masih tinggi menjadi pendorong utama penguatan harga emas saat ini.

“Kemungkinan penurunan suku bunga pada September terus meningkat, bahkan lebih kuat lagi untuk Desember. Inflasi yang tetap tinggi menjadi faktor tambahan yang menopang harga emas,” jelasnya.

Data pasar menunjukkan bahwa peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan bulan September kini mencapai 87,8%, melonjak tajam dari sekitar 63% pada minggu sebelumnya. Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa bank sentral akan mengambil langkah dovish dalam waktu dekat.

Emas Dunia Meroket Tiga Hari Berturut-Turut, Pasar Optimistis The Fed Turunkan Suku Bunga

Data Ekonomi AS Melemah, Dorong Permintaan Emas

Dukungan lain bagi reli harga emas berasal dari data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan. Laporan terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja pada Juli jauh di bawah ekspektasi. Tak hanya itu, data payroll untuk dua bulan sebelumnya juga di revisi turun sebesar 258.000 pekerjaan, menandakan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS.

Selain itu, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) indikator inflasi yang jadi acuan The Fed—naik sebesar 0,3% pada Juni, setelah di revisi menjadi 0,2% pada Mei. Kenaikan ini turut di picu oleh efek awal dari penerapan tarif baru terhadap beberapa negara mitra dagang Amerika.

Kebijakan Dagang Trump Jadi Sorotan Tambahan Pasar

Pasar keuangan global juga mencermati arah kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump, yang baru-baru ini menetapkan tarif tambahan terhadap puluhan negara, termasuk India dan Swiss. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai pembatalan tarif tersebut, karena proses negosiasi masih menemui jalan buntu.

Kondisi geopolitik yang tidak menentu ini turut menambah daya tarik emas sebagai safe haven di tengah ketidakpastian global.

Emas Tetap Jadi Pilihan Aman Saat Gejolak Global Meningkat

Secara historis, emas di kenal sebagai aset lindung nilai yang efektif terhadap inflasi dan pelindung nilai saat suku bunga rendah. Dalam kondisi saat ini, di mana pasar menantikan pelonggaran moneter dan menghadapi tekanan geopolitik serta ekonomi global, logam mulia seperti emas, perak, dan platinum kembali mencuat sebagai alat perlindungan kekayaan yang paling di cari.

Kesimpulan

Reli harga emas global yang telah berlangsung tiga hari berturut-turut mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap kemungkinan The Fed memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Dukungan dari data ekonomi yang melambat serta ketidakpastian kebijakan dagang AS memperkuat posisi emas sebagai instrumen investasi aman di tengah gejolak global.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *