Indgold.id – Emas (XAU/USD) diperdagangkan mendekati level psikologis $3.400 pada Jumat (9/8), setelah sempat menyentuh puncak $3.409 — level tertinggi dalam dua minggu. Meskipun mencatat kenaikan mingguan moderat sekitar 1%, logam mulia ini masih gagal menembus batas resistance yang dijaga ketat oleh penjual.
Kenaikan harga emas dipicu oleh kombinasi kekhawatiran tarif impor AS, prospek pemotongan suku bunga The Fed pada September, dan inflasi yang membandel. Namun, penguatan terbatas Dolar AS dan sentimen positif di pasar ekuitas global membatasi reli emas di akhir pekan ini.
Tarif Baru AS Picu Lonjakan Rekor Kontrak Berjangka Emas
Laporan Financial Times mengungkapkan bahwa AS telah memberlakukan tarif impor baru pada batangan emas 1 kg dan 100 ons. Berdasarkan surat resmi dari Bea Cukai & Perlindungan Perbatasan AS (CBP) per 31 Juli, emas batangan tersebut kini diklasifikasikan di bawah kode tarif 7108.13.5500 dengan bea masuk lebih tinggi.
Kebijakan ini memicu reli dramatis di pasar berjangka:
-
Kontrak Comex Desember melonjak ke rekor $3.534,10 sebelum terkoreksi tipis.
-
Emas berjangka MCX India untuk pengiriman Oktober menembus rekor 1,02 lakh INR/10 gram, terdorong oleh melemahnya Rupee dan kekhawatiran pasokan global.
Swiss, yang menjadi pusat penyulingan emas dunia dan mengekspor sekitar $61,5 miliar emas ke AS per tahun, menjadi salah satu pihak yang paling terdampak. Kebijakan ini menambah tekanan setelah sebelumnya Negeri Cokelat tersebut menghadapi tarif 39% untuk sejumlah ekspor lain di bawah kebijakan perdagangan pemerintahan Trump.
Dolar AS Stabil, Pasar Saham Global Menguat
Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di atas 98,00, sementara imbal hasil obligasi AS sedikit menguat — imbal hasil 10 tahun berada di 4,25% dan tenor 30 tahun di 4,82%. Sentimen risk-on di pasar saham global membatasi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai:
-
STOXX 50 naik 3,3% dan STOXX 600 naik 1,9% pekan ini.
-
Nikkei 225 Jepang melonjak 2,2%, menandai reli lima hari beruntun di Asia.
-
Dow Jones naik lebih dari 1% pada Jumat, sementara Nasdaq mencetak rekor baru.
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Menguat
Data ekonomi AS terbaru menunjukkan tanda-tanda perlambatan:
-
Klaim pengangguran awal naik menjadi 226K, melampaui perkiraan 221K.
-
Nonfarm Payrolls (NFP) Juli hanya menambah 73K pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi 110K.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar kini memperkirakan 90% peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan FOMC September. Sejumlah pejabat Fed, termasuk Raphael Bostic dan Alberto Musalem, menegaskan bahwa kondisi pasar tenaga kerja kini menjadi perhatian utama, meskipun mereka belum memberikan panduan jelas terkait arah kebijakan berikutnya.
Analisis Teknis XAU/USD
Secara teknikal, emas membentuk pola ascending triangle dengan support kuat di SMA 100-hari ($3.289) dan resistance kunci di $3.400–$3.410.
-
RSI harian: 55 – netral cenderung bullish.
-
MACD: Positif, menunjukkan momentum kenaikan.
-
ADX: Rendah, tren belum cukup kuat.
Level Kunci:
-
Resistance: $3.410 → $3.450 → $3.500 (ATH)
-
Support: $3.349 (SMA 50-hari) → $3.289 (SMA 100-hari) → $3.250
Penembusan di atas $3.410 dapat membuka jalan menuju $3.450–$3.500. Sebaliknya, jika jatuh di bawah $3.289, tren bullish jangka menengah berpotensi berbalik.
Emas masih tertahan di bawah level psikologis $3.400 meskipun sentimen pasar mendukung reli. Faktor penentu selanjutnya akan datang dari data inflasi AS (CPI, PPI) pekan depan, serta perkembangan pembicaraan tarif dan geopolitik global.