Indgold.id – Harga emas (XAU/USD) melemah ke kisaran $3.350 pada awal perdagangan Senin (11/8), melanjutkan pola bearish yang terlihat sejak sesi Asia Jumat lalu. Level $3.400 kembali menjadi tembok tebal yang sulit ditembus oleh para pembeli, sementara pasar menunggu dua katalis penting: rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan negosiasi perdagangan AS–Tiongkok.
Sentimen Pasar Didukung Optimisme Perpanjangan Tenggat Tarif
Pada sesi Asia awal pekan, aliran risiko (risk-on) masih mendominasi. Pelaku pasar optimis bahwa tenggat tarif 12 Agustus antara AS dan Tiongkok akan diperpanjang, sehingga menghindarkan kenaikan tarif yang lebih tinggi.
Selain itu, harapan kesepakatan di sektor teknologi semakin kuat setelah laporan Financial Times mengungkap bahwa produsen chip AS seperti Nvidia dan AMD sepakat mengalokasikan 15% pendapatan penjualan di Tiongkok untuk pemerintah AS sebagai syarat lisensi ekspor semikonduktor.
Isyarat Diplomasi Global: AS–Rusia Akan Bertemu?
Optimisme pasar juga mendapat dukungan dari kabar kemungkinan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska. Pertemuan ini di sebut-sebut berpotensi membahas akhir perang Ukraina, yang jika terealisasi bisa meredakan ketegangan geopolitik global.
Namun, kondisi pasar yang cenderung risk-on ini mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Tekanan Tambahan dari Data Ekonomi Tiongkok
Dari Tiongkok, Indeks Harga Produsen (IHP) Juli tercatat turun 3,6%, lebih dalam dari perkiraan -3,3%. Meski harga konsumen relatif stabil, penurunan tajam di tingkat pabrik menambah tekanan pada pasar emas global, mengingat Tiongkok merupakan konsumen emas terbesar di dunia.
Profit Taking Menjelang Data Inflasi AS
Sejumlah pelaku pasar memanfaatkan kenaikan emas sebelumnya untuk aksi ambil untung (profit-taking). Langkah ini juga terkait sikap wait-and-see jelang rilis data inflasi konsumen (IHK) AS yang di jadwalkan Selasa.
Data ini di prediksi menjadi penentu arah kebijakan Federal Reserve selanjutnya.
Ekspektasi Dovish The Fed Tetap Menopang Emas
Meski tertekan, harga emas berpotensi menemukan dukungan berkat meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Gubernur The Fed Michelle Bowman, yang di kenal hawkish, menyatakan bahwa data pasar tenaga kerja terbaru memperkuat pandangannya bahwa pemangkasan suku bunga hingga tiga kali tahun ini masih di perlukan.
Kekhawatiran terkait independensi The Fed dan proses penunjukan pejabatnya juga menambah sentimen positif bagi emas dalam jangka menengah.
Analisis Teknis XAU/USD
-
RSI 14-hari masih bertahan di garis tengah → menunjukkan tren bullish belum sepenuhnya hilang.
-
Bull Cross pada indikator teknikal mengindikasikan peluang rebound.
-
Support kunci: $3.355 – $3.350 (SMA 21 & SMA 50). Jika tembus, target berikutnya $3.300, lalu SMA 100 di $3.289.
-
Resistance kunci: $3.400 (garis tren naik yang kini menjadi resistance), $3.440, $3.453, dan rekor $3.500.
Jika harga mampu menembus kembali $3.400 dan bertahan di atasnya, peluang menuju rekor tertinggi $3.500 tetap terbuka.
Harga emas saat ini berada dalam fase konsolidasi dengan tekanan bearish jangka pendek. Faktor global seperti negosiasi tarif AS–Tiongkok, potensi pertemuan AS–Rusia, dan rilis data inflasi AS akan menjadi penentu arah XAU/USD pekan ini.
Investor di sarankan memantau level teknikal penting dan menunggu konfirmasi pergerakan sebelum mengambil posisi besar.