Indgold.id – Harga emas (XAU/USD) berbalik melemah pada perdagangan Selasa malam sesi Amerika. Logam mulia ini terkoreksi ke area $3.335, turun dari level tertinggi intraday di sekitar $3.345. Stabilnya Dolar AS (USD) menekan harga emas, sementara turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah tiga hari kenaikan hanya memberikan dukungan terbatas.
Sebelumnya, emas sempat pulih dari penurunan malam sebelumnya, didukung kabar diplomatik dari Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy serta sejumlah pemimpin Eropa kunci. Pertemuan ini menunjukkan koordinasi strategis, namun absennya kesepakatan gencatan senjata membuat ketidakpastian geopolitik tetap tinggi. Faktor inilah yang masih menjaga minat investor pada aset safe-haven seperti emas.
Diplomasi Rusia-Ukraina: Ada Kemajuan, tapi Masih Rawan
Dalam konferensi pers, Trump mengungkapkan telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyinggung kemungkinan pertemuan trilateral bersama Zelenskyy. Trump juga menekankan komitmen AS untuk mendukung jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina dengan dukungan mitra Eropa.
Meski koordinasi diplomatik terlihat, hasil nyata masih minim. Investor tetap waspada karena risiko geopolitik belum mereda sepenuhnya.
Faktor Penggerak Pasar: Dolar dan Imbal Hasil Obligasi
-
Indeks Dolar AS (DXY) stabil di 98,15 setelah sempat naik ke level tertinggi empat hari di 98,32.
-
Imbal hasil obligasi AS terkoreksi, dengan tenor 10 tahun turun ke 4,326% dan tenor 30 tahun ke 4,922%, keduanya mundur dari level tertinggi dua minggu.
-
S&P Global Ratings menegaskan peringkat kredit AS pada AA+ dengan prospek stabil, meski risiko fiskal masih membayangi.
Proyeksi Harga Emas dari Bank Besar
-
UBS menaikkan target harga emas ke $3.700 per ons pada pertengahan 2026, didorong de-dollarization dan permintaan dari bank sentral.
-
Goldman Sachs juga mempertahankan proyeksi bullish, memperkirakan harga emas bisa mencapai $4.000 pada 2026.
Optimisme jangka panjang ini didukung oleh ekspektasi permintaan global yang terus meningkat, baik dari ETF maupun bank sentral.
Fokus Pasar: The Fed dan Pemotongan Suku Bunga
Investor kini menunggu rilis risalah rapat FOMC dan Simposium Jackson Hole untuk mencari petunjuk arah kebijakan The Fed. Pasar masih memprediksi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, dengan peluang sekitar 83% menurut CME FedWatch.
Namun, jajak pendapat Reuters menunjukkan perbedaan pandangan: sebagian ekonom memprediksi langkah lebih hati-hati, dengan sebagian kecil melihat peluang The Fed mempertahankan suku bunga.
Analisis Teknis XAU/USD
Saat ini, emas diperdagangkan di sekitar $3.325, bergerak dalam rentang sempit $3.330 – $3.370 dalam beberapa hari terakhir.
-
Grafik 4 Jam:
-
Harga gagal menembus SMA 100 di sekitar $3.348.
-
Terbentuk pola falling wedge, yang biasanya mengindikasikan potensi breakout bullish.
-
RSI turun ke level 38, menandakan momentum bearish masih dominan.
-
Level Teknis Penting
-
Support: $3.330 – $3.300 – $3.280
-
Resistance: $3.348 – $3.370 – $3.400
Kesimpulan: Emas Menunggu Pemicu Baru
Harga emas masih tertekan oleh stabilnya Dolar AS, meski prospek jangka panjang tetap bullish menurut proyeksi bank besar. Arah pergerakan XAU/USD dalam jangka pendek kemungkinan akan ditentukan oleh hasil risalah FOMC dan Simposium Jackson Hole.
Jika harga menembus $3.370, momentum kenaikan bisa mendorong emas menuju $3.400. Namun, jika support $3.330 jebol, risiko penurunan ke $3.300 terbuka lebar.