Indgold.id – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., yang dikenal sebagai emas Antam Logam Mulia, kembali mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan hari ini, Sabtu (30/8/2025). Lonjakan ini menandai momentum positif berkelanjutan bagi logam mulia di pasar domestik.
Mengutip data resmi dari situs logammulia.com, harga emas satuan 1 gram dibanderol Rp1.980.000 per batang, naik Rp16.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya. Dalam lima hari terakhir, harga emas Antam menguat Rp51.000, menandai tren bullish yang konsisten. Lonjakan ini menjadikan harga emas Antam menyentuh level tertinggi sejak 26 April 2025, sekaligus semakin mendekati level psikologis Rp2 juta per gram.
Rekor Harga Tertinggi dan Buyback
Harga emas Antam hari ini hanya kalah tipis dari rekor tertinggi sebelumnya:
-
24 April 2025: Rp2.039.000 per gram (rekor tertinggi)
-
24 April 2025: Rp2.016.000 per gram
-
26 April 2025: Rp1.986.000 per gram
Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp17.000, menjadi Rp1.827.000 per gram, menunjukkan adanya permintaan yang kuat dari investor yang ingin melepas sebagian portofolio mereka.
Rincian Harga Emas Antam 30 Agustus 2025
Berat | Harga Dasar | Harga (+PPh 0,25%) |
---|---|---|
0,5 gr | Rp1.040.000 | Rp1.042.600 |
1 gr | Rp1.980.000 | Rp1.984.950 |
2 gr | Rp3.900.000 | Rp3.909.750 |
3 gr | Rp5.825.000 | Rp5.839.563 |
5 gr | Rp9.675.000 | Rp9.699.188 |
10 gr | Rp19.295.000 | Rp19.343.238 |
25 gr | Rp48.112.000 | Rp48.232.280 |
50 gr | Rp96.145.000 | Rp96.385.363 |
100 gr | Rp192.212.000 | Rp192.692.530 |
250 gr | Rp480.265.000 | Rp481.465.663 |
500 gr | Rp960.320.000 | Rp962.720.800 |
1000 gr | Rp1.920.600.000 | Rp1.925.401.500 |
Penguatan Sejalan Emas Global
Harga emas Antam yang melonjak terjadi seiring dengan rebound emas dunia. Pada perdagangan Jumat (29/8/2025), harga emas global ditutup US$3.446,75 per troy ons, naik 0,9%, sekaligus mencatat penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Penguatan ini merupakan kelanjutan dari tren kenaikan empat hari berturut-turut dengan akumulasi penguatan mingguan 2,2%, menjadi yang terbesar sejak 27 Juni 2025.
Harga penutupan kemarin juga melewati rekor sebelumnya, yakni US$3.432,19 per troy ons pada 13 Juni 2025. Meski demikian, harga intraday masih berada di bawah rekor tertinggi sejarah US$3.500,05 yang tercapai pada 22 April 2025.
Faktor Pendorong Kenaikan Emas
-
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Chairman Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan September 2025, yang meningkatkan minat investor pada emas sebagai safe-haven. Saat ini, pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin, namun setiap sinyal dari The Fed berpotensi memicu volatilitas tinggi. -
Data Ekonomi AS yang Menjadi Sorotan
Data penting seperti Indeks Harga Pengeluaran Konsumen (PCE), laporan ketenagakerjaan, dan indikator aktivitas bisnis akan menentukan arah suku bunga dan menggerakkan harga emas. Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), sebagai ukuran inflasi favorit The Fed, diperkirakan tetap stabil di 2,6% untuk bulan Juli, memberi petunjuk tren moderasi inflasi. -
Dolar AS Melemah
Pelemahan Dolar AS pasca pengumuman Fed secara historis meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap devaluasi mata uang, karena emas di hargai dalam USD. -
Tensi Geopolitik dan Permintaan Safe-Haven
Ketidakpastian global, termasuk isu perdagangan dan konflik geopolitik, mendorong investor mengamankan aset mereka melalui emas. Lonjakan aliran masuk ke ETF emas baru-baru ini menjadi indikator permintaan tinggi terhadap logam mulia.
Prospek Harga Emas
Analis memperkirakan, jika tren bullish berlanjut dan The Fed menurunkan suku bunga lebih agresif hingga 50 basis poin, harga emas global bisa menembus US$3.500 per troy ons, sementara harga Antam berpotensi mendekati Rp2 juta per gram. Faktor pendorong utama adalah:
-
Pembelian berkelanjutan oleh bank sentral negara berkembang
-
Meningkatnya ketegangan geopolitik
-
Kebijakan perdagangan AS yang memunculkan ketidakpastian pasar
Sejak awal tahun, emas telah membuktikan perannya sebagai aset lindung nilai. Dengan kombinasi suku bunga rendah, inflasi moderat, dan permintaan global yang tinggi, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi portofolio dari volatilitas pasar.