Indgold.id – Harga emas melesat tajam pada perdagangan akhir pekan, Jumat (29/8), dengan kontrak berjangka Desember menyentuh level tertinggi di $3,518 per ons. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi semakin kuatnya pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) menyusul laporan inflasi Amerika Serikat yang dinilai stagnan.
Sementara itu, Indeks Dolar AS kembali terkoreksi, ditutup melemah di bawah level 97 untuk hari kedua berturut-turut dalam sepekan terakhir.
Rangkaian Data Ekonomi AS
Sejumlah data ekonomi Amerika yang dirilis menjadi katalis utama pergerakan pasar, di antaranya:
-
US Goods Trade Balance (Jul): -103.60B (vs -90.20B forecast, -84.85B previous)
-
US PCE Price Index (YoY) (Jul): 2.6% (sesuai forecast, sama dengan sebelumnya)
-
US PCE Price Index (MoM) (Jul): 0.2% (sesuai forecast, di bawah 0.3% sebelumnya)
-
US Personal Income (MoM) (Jul): 0.4% (sesuai forecast, naik dari 0.3% sebelumnya)
-
US Personal Spending (MoM) (Jul): 0.5% (sesuai forecast, naik dari 0.4% sebelumnya)
-
US Wholesale Inventories (MoM) (Jul): 0.2% (vs 0.1% forecast dan previous)
Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed kini mencapai 87,4%, naik dari 86,4% pada akhir pekan sebelumnya.
Pergerakan Pasar (Market Movement)
Harga emas berhasil di tutup pada level tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir.
-
Emas spot: naik $31.36 atau 0,92% menjadi $3,447.30 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah $3,404 dan tertinggi $3,453.
-
Emas berjangka Desember: menguat $41.80 atau 1,20% ke $3,516.10 per ons di Divisi Comex.
Sementara itu, Indeks Dolar AS di tutup melemah 9 poin atau 0,09% menjadi 97.77, setelah bergerak di kisaran 97.67 – 98.14.
Di sisi lain, mata uang utama pesaing Dolar bergerak bervariasi:
-
AUDUSD : 0.65374 (+0.11%)
-
EURUSD : 1.16829 (+0.03%)
-
GBPUSD : 1.35016 (-0.05%)
-
NZDUSD : 0.58919 (+0.10%)
-
USDJPY : 147.031 (+0.06%)
-
USDCAD : 1.37383 (-0.06%)
-
USDMXN : 18.67330 (+0.20%)
-
USDCHF : 0.80044 (-0.10%)
-
USDCNH : 7.11500 (+0.01%)
Sentimen Pasar
Pada awal pekan ini, aktivitas perdagangan global di perkirakan akan lebih tenang mengingat Bursa AS libur pada Senin, 1 September 2025. Dengan kondisi tersebut, fokus pasar kemungkinan akan tertuju pada rilis data PMI Eropa, sambil menantikan laporan tenaga kerja AS yang di jadwalkan minggu ini.
