Indgold.id – Harga emas mencatat penguatan signifikan lebih dari 0,44% pada sesi perdagangan Amerika Utara hari Jumat, menyusul rilis data pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Saat berita ini di tulis, XAU/USD di perdagangkan di level $3.649, setelah sempat menyentuh terendah harian di $3.630.
Kenaikan emas terjadi di tengah sentimen konsumen yang melemah dan lonjakan klaim pengangguran, mendorong pasar untuk menilai kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.
Sentimen Konsumen dan Data Pengangguran AS Melemah, Memperkuat Taruhan Pelonggaran The Fed
Minggu ini di tutup dengan data Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) untuk bulan September yang lebih lemah dari perkiraan. Indeks Sentimen Konsumen turun dari 58,2 menjadi 55,4, menandakan bahwa masyarakat Amerika semakin pesimis terhadap kondisi ekonomi. Ekspektasi inflasi 5 tahun juga meningkat, dari 3,5% menjadi 3,9%, sementara inflasi 1 tahun tetap stabil di 4,8%.
Data ini, ditambah dengan revisi payroll Maret 2025 yang menurun tajam sebesar -911 ribu, dan peningkatan jumlah klaim tunjangan pengangguran, menunjukkan perlambatan nyata di pasar tenaga kerja AS. Hasil ini menguatkan ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tanggal 17 September 2025.
Kebijakan The Fed: Peluang Pemangkasan Suku Bunga Tinggi
Tiga minggu lalu, pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Jackson Hole membuka peluang penyesuaian suku bunga, sambil mengakui bahwa pasar tenaga kerja mendingin lebih cepat dari yang diperkirakan. Saat ini, berbagai bank besar, termasuk Deutsche Bank, memproyeksikan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bp di ketiga pertemuan tersisa tahun ini, sehingga suku bunga dana The Fed diperkirakan mencapai kisaran 3,50%-3,75% sebelum akhir tahun.
Alat probabilitas suku bunga Prime Market Terminal memperlihatkan peluang 91% untuk pemangkasan 25 bp pada 17 September, sementara peluang pemangkasan 50 bp hanya 9%.
Faktor Geopolitik: Ketegangan AS-Rusia Mendukung Emas
Selain faktor ekonomi, tensi geopolitik juga turut menopang harga emas. Presiden AS, Donald Trump, menyatakan kehabisan kesabaran terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mengancam akan memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia. Sentimen geopolitik ini mendorong investor mencari aset safe-haven, termasuk emas.
Pergerakan Pasar Harian: Emas Tetap Kuat Meski Imbal Hasil AS Naik
Meskipun imbal hasil obligasi AS meningkat, emas tetap mendapat dukungan. Data terbaru menunjukkan:
-
Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,10% ke 97,59, memulihkan posisi dolar.
-
Imbal hasil Treasury 10 tahun naik 4 bp menjadi 4,068%.
-
Imbal hasil riil meningkat hampir 4,5 bp menjadi 1,728%.
-
Payroll Maret 2025 di revisi turun menjadi -911 ribu, lebih rendah dari estimasi ekonom sebesar -682 ribu.
-
Klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir 6 September melonjak ke level tertinggi hampir empat tahun, menegaskan kelemahan pasar tenaga kerja.
Di tengah kondisi ini, emas tetap menjadi pilihan investor untuk melindungi nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Outlook Teknis: Emas Mendekati Rekor Tertinggi
Secara teknis, emas sedang mengkonsolidasikan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut setelah menyentuh rekor tertinggi $3.674 pada 9 September.
-
Support utama: $3.600, di ikuti $3.550 dan $3.500.
-
Resistensi: $3.650 sebagai target pertama, di lanjutkan $3.700, $3.750, dan $3.800.
-
Relative Strength Index (RSI) menunjukkan sinyal jenuh beli, sehingga ruang kenaikan dalam waktu dekat terbatas.
Jika harga berhasil menembus $3.650, peluang untuk mencetak All-Time High (ATH) baru terbuka, yang bisa membawa emas ke level psikologis $3.700 dan lebih tinggi.
Kesimpulan
Harga emas tetap menguat di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, di dorong oleh data tenaga kerja AS yang mengecewakan, penurunan sentimen konsumen, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Di sisi teknis, emas mendekati level $3.650 dengan peluang mencetak rekor baru, sementara investor tetap waspada terhadap perubahan kebijakan moneter dan pergerakan dolar AS.