Indgold.id – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk, atau dikenal sebagai emas Antam Logam Mulia, kembali mengalami kenaikan pada perdagangan Sabtu (13 September 2025) di butik emas LM Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta.
Pada pukul 08.30 WIB, harga emas Antam tercatat Rp2.095.000 per gram, naik Rp7.000 dibandingkan harga sehari sebelumnya di Rp2.088.000 per gram. Sementara itu, harga buyback emas Antam juga meningkat Rp7.000, menjadi Rp1.942.000 per gram.
Berikut rincian harga emas Antam Logam Mulia hari ini:
Berat | Harga Dasar | Harga (+PPh 0,25%) |
---|---|---|
0,5 gr | 1.097.500 | 1.100.244 |
1 gr | 2.095.000 | 2.100.238 |
2 gr | 4.130.000 | 4.140.325 |
3 gr | 6.170.000 | 6.185.425 |
5 gr | 10.250.000 | 10.275.625 |
10 gr | 20.445.000 | 20.496.113 |
25 gr | 50.987.000 | 51.114.468 |
50 gr | 101.895.000 | 102.149.738 |
100 gr | 203.712.000 | 204.221.280 |
250 gr | 509.015.000 | 510.287.538 |
500 gr | 1.017.820.000 | 1.020.364.550 |
1000 gr | 2.035.600.000 | 2.040.689.000 |
Kenaikan Harga Emas Antam Seiring Reli Emas Global
Lonjakan harga emas Antam terjadi seiring kenaikan harga emas global. Pada perdagangan Jumat (12 September 2025), harga emas dunia naik 0,24% ke level US$3.642,62 per troy ons, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed di tengah tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS.
Data terbaru menunjukkan:
-
Klaim pengangguran AS melonjak.
-
Revisi data tenaga kerja memangkas 911 ribu lapangan kerja dari catatan sebelumnya.
Kondisi ini memperkuat keyakinan bahwa The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 17 September mendatang.
Meski inflasi konsumen AS naik pada bulan Agustus, investor lebih menyoroti risiko perlambatan ekonomi. Kombinasi sentimen ini membuat emas semakin diminati sebagai aset safe haven.
“Pelemahan tenaga kerja dan inflasi yang tidak stabil sudah diperhitungkan pasar. The Fed dipaksa memangkas suku bunga, sehingga mendorong harga logam mulia naik karena ada risiko inflasi jangka panjang,” kata Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist RJO Futures, dikutip Reuters.
Arus Dana Masuk ke ETF Emas Dukung Kenaikan
Selain faktor kebijakan moneter, arus dana masuk ke Exchange-Traded Funds (ETF) emas juga memperkuat reli logam mulia ini. Investor global semakin agresif menempatkan portofolionya pada emas sebagai perlindungan dari ketidakpastian ekonomi.
“Dengan adanya faktor pendorong ini dan kenaikan arus masuk ETF belakangan, kami memperkirakan harga emas bisa naik hingga US$3.900 per ons pada pertengahan tahun depan,” jelas Giovanni Staunovo, analis UBS.
Tren Bullish Emas Masih Berlanjut
Sejauh ini, harga emas telah melonjak 39% sepanjang tahun 2025, menegaskan statusnya sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak ekonomi global dan ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed. Tren bullish diperkirakan akan terus berlanjut, terutama jika ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut benar-benar terwujud.