Home / INDONESIA GOLD / Emas Catat Rekor Tertinggi Baru: Investor Waspada, Fundamental Masih Pro-Bullish

Emas Catat Rekor Tertinggi Baru: Investor Waspada, Fundamental Masih Pro-Bullish

Emas Catat Rekor Tertinggi Baru: Investor Waspada, Fundamental Masih Pro-Bullish

Indgold.idHarga emas kembali menorehkan pencapaian bersejarah pada perdagangan Rabu (3/9/2025) di sesi Asia. Logam mulia ini menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa di kisaran US$ 3.547 per troy ons, sebelum bergerak sedikit melemah akibat aksi ambil untung dan kondisi jenuh beli di pasar. Meski demikian, arah tren jangka menengah hingga panjang masih menunjukkan sinyal bullish yang solid, seiring derasnya arus modal masuk ke aset safe-haven.

Emas Catat Rekor Tertinggi Baru: Investor Waspada, Fundamental Masih Pro-Bullish

Penguatan Dolar AS Batasi Lonjakan Emas

Kenaikan emas pada sesi ini sedikit tertahan oleh rebound Dolar AS (USD). Greenback memperoleh dorongan dari arus safe-haven serta kekhawatiran defisit fiskal global yang mendorong imbal hasil obligasi naik. Namun, reli Dolar AS dipandang tidak akan bertahan lama karena pasar semakin yakin Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan September mencapai lebih dari 90%. Tak hanya itu, investor juga memperkirakan dua kali pemangkasan tambahan hingga akhir 2025. Ekspektasi tersebut membuat emas tetap diminati, mengingat karakteristiknya yang tidak berimbal hasil, sehingga keuntungan relatifnya meningkat ketika suku bunga turun.

Faktor Global Perkuat Permintaan Safe-Haven

Selain spekulasi kebijakan moneter AS, sejumlah ketidakpastian global juga menopang harga emas:

  1. Geopolitik Rusia–Ukraina yang kembali memanas dengan eskalasi pertempuran di wilayah timur.

  2. Ketegangan di Timur Tengah, terutama konflik regional yang berpotensi mengganggu pasokan energi global.

  3. Kebijakan perdagangan AS, setelah pengadilan banding menyatakan sebagian tarif era Donald Trump ilegal, memicu ketidakpastian arah kebijakan di masa depan.

  4. Defisit fiskal global yang membengkak, membuat investor mencari instrumen lindung nilai terhadap potensi risiko keuangan.

Kondisi di atas semakin memperkuat peran emas sebagai aset pelindung nilai (safe-haven asset), terutama ketika volatilitas di pasar saham global meningkat dan kepercayaan terhadap stabilitas makroekonomi menurun.

Agenda Data Ekonomi AS Jadi Penentu Arah Berikutnya

Meskipun tren bullish emas masih terjaga, pelaku pasar cenderung menahan diri sambil menunggu rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat minggu ini.

  • Rabu (hari ini): Laporan Lowongan Kerja JOLTS

  • Kamis: Data ADP Employment Change dan PMI Jasa ISM

  • Jumat: Laporan Nonfarm Payrolls (NFP), yang menjadi sorotan utama

Data ketenagakerjaan, khususnya NFP, diperkirakan akan menjadi katalis penting. Jika hasilnya menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, maka peluang pemangkasan suku bunga The Fed semakin besar. Hal ini akan menambah momentum reli emas. Sebaliknya, data yang terlalu kuat bisa menahan laju emas dalam jangka pendek.

Emas Catat Rekor Tertinggi Baru: Investor Waspada, Fundamental Masih Pro-Bullish

Analisis Teknis: Tren Naik Masih Utuh

Secara teknikal, emas berhasil menembus level psikologis US$ 3.500 awal pekan ini, yang menjadi sinyal valid breakout dari kisaran konsolidasi tiga bulan terakhir.

  • Support terdekat: US$ 3.500

  • Support kuat berikutnya: US$ 3.440

  • Resistance jangka pendek: US$ 3.546–3.550 (level tertinggi terbaru)

  • Target bullish berikutnya: US$ 3.600, dengan potensi perpanjangan hingga US$ 3.650 jika momentum kuat berlanjut

Indikator Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian memang menunjukkan kondisi overbought (jenuh beli), sehingga peluang konsolidasi atau pullback moderat sangat mungkin terjadi. Namun, selama emas bertahan di atas support kunci, tren bullish diperkirakan tetap dominan.

Prospek Emas Hingga Akhir 2025

Melihat kombinasi faktor fundamental dan teknikal, prospek emas masih positif hingga akhir tahun. Beberapa proyeksi analis:

  • Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga September, emas berpotensi bergerak stabil di atas US$ 3.600.

  • Ketidakpastian politik dan perdagangan AS berpotensi menambah arus masuk dana ke aset safe-haven.

  • Dari sisi teknikal, selama harga tidak turun di bawah US$ 3.400, tren bullish jangka menengah tetap valid.

  • Potensi reli besar bisa membawa emas mendekati US$ 3.800–3.900 per ons menjelang akhir 2025 jika faktor risiko global terus meningkat.

Kesimpulan : Emas saat ini berada pada posisi yang sangat kuat, dengan dukungan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketidakpastian geopolitik, serta melemahnya kepercayaan pasar terhadap stabilitas makroekonomi global. Walaupun kondisi teknikal menunjukkan potensi konsolidasi jangka pendek, tren bullish jangka menengah hingga panjang tetap utuh.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *