Indgold.id – Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Senin (19/8), dengan investor menahan diri menjelang simposium tahunan The Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole. Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang menjadi sorotan geopolitik utama.
Pergerakan Harga Logam Mulia
Mengutip Reuters, Selasa (19/8), berikut catatan pergerakan harga beberapa komoditas logam mulia global:
-
Spot gold: turun tipis ke US$3.333,32.
-
Emas berjangka AS: melemah 0,1% ke US$3.378.
-
Perak spot: naik 0,1% ke US$38,02.
-
Platinum: turun 0,1% ke US$1.334,10.
-
Palladium: menguat 1% ke US$1.122,86.
Penguatan dolar AS menjadi salah satu faktor pembatas kenaikan harga emas, karena membuat emas lebih mahal bagi investor dengan mata uang lain.
Faktor Geopolitik : Pertemuan Trump–Zelenskyy
Dalam pertemuan dengan Zelenskyy, Trump menyatakan komitmen AS untuk membantu zona euro dalam memberikan keamanan bagi Ukraina, sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang dengan Rusia.
Namun, analis menilai reaksi emas terhadap kabar geopolitik ini masih terbatas. “Tidak banyak reaksi emas atas pertemuan Putin–Trump. Harga kemungkinan tetap dalam kisaran ini. Titik perubahan berikutnya adalah konferensi The Fed,” ungkap Edward Meir, Analis Marex.
Fokus Pasar: Kebijakan The Fed
Investor kini menanti risalah rapat kebijakan moneter The Fed bulan Juli, serta pidato penting dari Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole.
Pasar telah memperhitungkan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang. Namun, tidak menutup kemungkinan pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin.
Prospek Harga Emas ke Depan
Secara historis, emas cenderung menguat di tengah suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi. Jika The Fed memberi sinyal dovish, harga emas berpotensi menembus level resistance baru. Namun, selama dolar tetap kuat, pergerakan emas kemungkinan masih terbatas dalam kisaran konsolidasi.