Indgold.id – Harga emas dunia (XAU/USD) di perdagangkan relatif stabil di kisaran ketat sekitar US$3.350 per troy ounce pada perdagangan sesi Eropa, Jumat (6/9/2025). Pergerakan terbatas ini mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), yakni Nonfarm Payrolls (NFP) Agustus yang dijadwalkan keluar pada pukul 12:30 GMT atau 19:30 WIB.
Data ini menjadi sorotan pasar karena akan memberikan sinyal penting terkait arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed), terutama terkait prospek pemangkasan suku bunga lanjutan.
Ekspektasi Pasar: Suku Bunga dan Prospek Dovish The Fed
Sejak awal Agustus, ekspektasi terhadap sikap dovish The Fed semakin menguat. Hal ini di picu oleh laporan NFP Juli yang menunjukkan adanya revisi signifikan ke bawah pada data tenaga kerja bulan Mei dan Juni. Pelemahan tersebut memperkuat pandangan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Jika data NFP kembali mengecewakan, pasar menilai peluang The Fed memangkas suku bunga akan semakin besar. Penurunan suku bunga biasanya memberikan dorongan positif bagi emas, karena logam mulia ini tidak menawarkan imbal hasil. Sehingga menjadi lebih menarik saat suku bunga rendah.
Proyeksi Ekonomi: NFP, Tingkat Pengangguran, dan Pertumbuhan Upah
Menurut konsensus para ekonom, NFP Agustus di perkirakan mencatatkan pertambahan 75 ribu lapangan kerja, hampir sama dengan realisasi Juli yang sebesar 73 ribu.
Sementara itu, tingkat pengangguran di prediksi naik tipis menjadi 4,3% dari 4,2% sebelumnya. Adapun pertumbuhan Pendapatan Per Jam Rata-Rata di perkirakan tetap moderat di 3,7% YoY, melambat dari Juli yang sebesar 3,9%. Secara bulanan, kenaikan upah di perkirakan konsisten di level 0,3%.
Data ini akan menjadi acuan utama investor untuk menilai apakah inflasi di AS bisa terus di tekan tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi.
Indeks Dolar Melemah, Emas Diuntungkan
Menjelang rilis NFP, Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama melemah 0,25% ke posisi mendekati 98,00.
Pelemahan dolar ini membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai.
Analisis Teknis Harga Emas
Secara teknikal, tren jangka pendek harga emas masih berada dalam pola bullish:
-
Harga tertinggi terbaru sempat di cetak pada Rabu di level US$3.580 per troy ounce, rekor baru sepanjang masa.
-
EMA 20-hari terus menanjak, saat ini berada di sekitar US$3.436,70, menjadi support kuat bila harga terkoreksi.
-
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di level mendekati 75,00, menandakan kondisi jenuh beli dan membuka peluang koreksi jangka pendek.
-
Di sisi bawah, level US$3.436 menjadi support penting.
-
Sementara di sisi atas, level psikologis US$3.600 akan menjadi resistance utama yang harus di tembus untuk melanjutkan reli.
Harga emas saat ini tengah berkonsolidasi menjelang rilis data tenaga kerja AS yang krusial. Jika NFP kembali menunjukkan pelemahan signifikan, peluang emas untuk kembali menguji bahkan menembus level US$3.600 terbuka lebar.
Sebaliknya, jika data lebih kuat dari perkiraan. Tekanan koreksi bisa muncul karena pasar akan mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan agresif suku bunga The Fed.
