Home / INDONESIA GOLD / Harga Emas Mencetak Rekor Baru, USD Melemah di Tengah Ancaman Shutdown AS

Harga Emas Mencetak Rekor Baru, USD Melemah di Tengah Ancaman Shutdown AS

Harga Emas Mencetak Rekor Baru, USD Melemah di Tengah Ancaman Shutdown AS

Indgold.id – Potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Rabu pagi menekan Dolar AS (USD), mendorong yield Treasury turun dan memberi dukungan signifikan terhadap harga emas. Kondisi ini membuat emas (XAU/USD) mencatat level tertinggi baru di atas USD 3.850 per ons troy, seiring meningkatnya minat investor terhadap aset safe-haven.

Menurut analis valas Brown Brothers Harriman (BBH), logikanya sederhana: shutdown pemerintah bisa mendorong sikap The Fed menjadi lebih dovish. Jika shutdown berlangsung singkat, bank sentral kemungkinan akan mengabaikannya. Namun, shutdown berkepanjangan (lebih dari dua minggu) dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan peluang kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Harga Emas Mencetak Rekor Baru, USD Melemah di Tengah Ancaman Shutdown AS

Emas dan Obligasi Menguat Bersamaan

Reli harga emas berjalan seiring dengan kenaikan harga obligasi. Investor memburu instrumen safe-haven sebagai lindung nilai dari ketidakpastian politik di AS. Shutdown berpotensi mengganggu rilis data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan September. Departemen Tenaga Kerja AS sudah mengonfirmasi bahwa data tersebut akan di tunda jika pemerintah berhenti beroperasi sebagian.

Keterlambatan rilis NFP akan mengaburkan pandangan The Fed terhadap kondisi pasar tenaga kerja, yang selama ini menjadi indikator penting untuk menilai arah kebijakan suku bunga.

Data Ekonomi: JOLTS dan Keyakinan Konsumen

Hari Selasa, pasar menantikan dua data penting yang dapat mempengaruhi pergerakan USD dan emas:

  • Lowongan Pekerjaan JOLTS (Agustus)
    Diperkirakan berada di 7,200 juta di bandingkan 7,181 juta pada Juli. Jika sesuai prediksi, rasio lowongan terhadap pekerja menganggur akan turun tipis menjadi 0,98, level terendah sejak April 2021. Hal ini konsisten dengan prospek pertumbuhan upah yang lebih moderat ke depan, berpotensi menekan konsumsi rumah tangga.
  • Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board (September)
    Diproyeksikan turun ke 96,0 dari 97,4 di bulan Agustus. Perhatian khusus tertuju pada indeks diferensial tenaga kerja (pekerjaan berlimpah di kurangi pekerjaan sulit di dapat), yang sudah turun ke 9,7 pada Agustus, level terendah sejak Februari 2021. Angka ini menunjukkan potensi percepatan kenaikan tingkat pengangguran.

Harga Emas Mencetak Rekor Baru, USD Melemah di Tengah Ancaman Shutdown AS

Prospek The Fed: Semakin Dovish?

Dengan semakin banyak tanda perlambatan ekonomi dan risiko politik dari shutdown, kasus dasar BBH adalah bahwa The Fed kemungkinan akan beralih ke sikap lebih dovish menjelang akhir 2024. Hal ini bisa menambah tekanan terhadap USD, memperlemah imbal hasil obligasi, dan pada akhirnya memperkuat rally emas serta mendukung pasar ekuitas global.

Kesimpulan

Harga emas di perkirakan tetap dalam tren naik selama ketidakpastian politik AS terus membayangi dan prospek kebijakan The Fed mengarah ke pelonggaran. Jika shutdown berlarut-larut, emas berpotensi menguji target psikologis berikutnya di sekitar USD 3.900, sementara support terdekat berada di zona USD 3.800.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *