Home / INDONESIA GOLD / Harga Emas Sentuh Rekor US$3.600, Data NFP AS Melemahkan Dolar dan Picu Ekspektasi The Fed

Harga Emas Sentuh Rekor US$3.600, Data NFP AS Melemahkan Dolar dan Picu Ekspektasi The Fed

Harga Emas Sentuh Rekor US$3.600, Data NFP AS Melemahkan Dolar dan Picu Ekspektasi The Fed

Indgold.id Harga emas dunia kembali melonjak tajam dan mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (5/9/2025). Logam mulia ini menembus level psikologis US$3.600 per troy ounce, dipicu laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan, sehingga meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (The Fed).

Pada saat berita ini ditulis, harga emas spot (XAU/USD) diperdagangkan di kisaran US$3.594, naik 1,30% dalam sehari.

Laporan NFP Lemah Jadi Pemicu Lonjakan

Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menciptakan 22 ribu lapangan kerja pada Agustus, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 75 ribu. Data ini juga lebih rendah dibanding revisi naik Juli sebesar 79 ribu.

Selain itu, tingkat pengangguran naik menjadi 4,3% dari 4,2%, sementara Pendapatan Per Jam Rata-Rata tetap stabil di 0,3% MoM, sesuai perkiraan.

Kombinasi ini mengonfirmasi komentar Gubernur The Fed Christopher Waller, yang sebelumnya menilai pasar tenaga kerja mulai menunjukkan keretakan sejak akhir Juli 2025.

Tekanan pada Dolar dan Imbal Hasil Treasury

Melemahnya data tenaga kerja membuat imbal hasil obligasi AS merosot tajam. Treasury tenor 2 tahun, yang paling sensitif terhadap perubahan suku bunga, turun lebih dari 11 basis poin ke level 3,48%.

Sementara itu, imbal hasil Treasury tenor 10 tahun turun delapan setengah basis poin menjadi 4,076%, dan imbal hasil riil AS melemah sembilan basis poin ke 1,696%.

Pelemahan imbal hasil langsung menekan dolar AS. Indeks Dolar (DXY) jatuh 0,70% ke posisi 97,57, membuka jalan bagi investor untuk kembali masuk ke emas sebagai aset aman.

Harga Emas Sentuh Rekor US$3.600, Data NFP AS Melemahkan Dolar dan Picu Ekspektasi The Fed

Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Kian Kuat

Dengan data ketenagakerjaan yang mengecewakan, pasar semakin yakin The Fed akan melanjutkan siklus pelonggaran moneter. Kontrak berjangka suku bunga Fed mencerminkan ekspektasi sekitar 68 basis poin pemangkasan hingga akhir 2025.

Menjelang pertemuan FOMC 16–17 September, pasar menilai probabilitas:

  • 86% peluang pemangkasan 25 basis poin.

  • 14% peluang pemangkasan 50 basis poin.

Bahkan analis Standard Chartered Bank memperkirakan The Fed bisa menurunkan suku bunga 50 basis poin bulan depan. Mereka menyebut, revisi data ketenagakerjaan April 2024–Maret 2025 yang akan dirilis minggu depan kemungkinan mendukung pemangkasan lebih agresif.

Faktor Politik dan Prospek Emas

Selain data ekonomi, isu independensi The Fed juga ikut memengaruhi sentimen pasar. Upaya Presiden AS Donald Trump untuk memecat Gubernur Fed Lisa Cook dan menekan bank sentral agar segera memangkas suku bunga melemahkan kepercayaan terhadap dolar, sekaligus memperkuat daya tarik emas.

Para analis menilai prospek emas jangka menengah masih bullish, terutama jika tren disinflasi di AS berlanjut. Pasar kini menunggu data Indeks Harga Konsumen (CPI) Agustus, yang akan menjadi katalis utama sebelum keputusan Fed bulan depan.

Prospek Teknis Emas

Secara teknikal, emas kini telah menembus US$3.600 dan di perdagangkan dalam kisaran sempit US$3.590–US$3.600 menjelang akhir pekan.

  • Resistance terdekat: US$3.650 – US$3.700

  • Support terdekat: swing low 4 September di US$3.511 dan level psikologis US$3.500

Jika emas mampu bertahan di atas US$3.600 hingga penutupan, peluang untuk menguji resistance berikutnya terbuka lebar. Sebaliknya, penutupan di bawah US$3.600 dapat memicu koreksi lebih dalam.

Harga Emas Sentuh Rekor US$3.600, Data NFP AS Melemahkan Dolar dan Picu Ekspektasi The Fed

Lemahnya data NFP AS semakin memperkuat pandangan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Kondisi ini menekan dolar dan imbal hasil obligasi, sehingga mendorong emas mencetak rekor baru di US$3.600 per troy ounce.

Dengan kombinasi faktor fundamental, politik, dan teknikal, logam mulia ini di perkirakan tetap berada di jalur bullish dalam beberapa pekan mendatang, dengan target berikutnya di US$3.650–3.700.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *