Indgold.id – Emas kembali melemah di sesi perdagangan Amerika Utara, turun 0,39% setelah keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga serta rilis data tenaga kerja AS yang lebih solid dari perkiraan. Pada Jumat pagi, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $3.643, mundur dari puncak harian $3.673.
Sentimen Pasar: Data AS Lebih Kuat Mengimbangi Pemangkasan Suku Bunga
Koreksi harga emas terjadi setelah rilis klaim pengangguran mingguan dan survei Philadelphia Fed yang menunjukkan perbaikan signifikan. Hal ini berlawanan dengan nada hati-hati dari Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi persnya.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, namun keputusan tersebut tidak bulat. Anggota Stephen Miran bahkan mendorong pemangkasan lebih agresif, yakni 50 basis poin. Langkah ini menegaskan arah pelonggaran moneter yang kemungkinan berlanjut dalam dua rapat berikutnya. Powell sendiri menegaskan bahwa setiap pertemuan “bersifat terbuka” dan keputusan akan bergantung pada data ekonomi terbaru.
Meski begitu, komentar Powell mengenai melemahnya pasar tenaga kerja tetap menjadi sorotan, menunjukkan adanya kekhawatiran di balik kebijakan moneter yang lebih longgar.
Mengapa Prospek Emas Tetap Kuat?
Dalam siklus penurunan suku bunga, emas kerap diuntungkan karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi. Selain itu, data perdagangan terbaru menunjukkan ekspor emas Swiss ke China melonjak hingga 254% menurut laporan Reuters — sebuah sinyal kuatnya permintaan fisik dari Asia.
Data Ekonomi yang Menekan Harga
-
Klaim pengangguran awal tercatat 231K, lebih rendah dari perkiraan 240K, sementara klaim lanjutan turun ke 1,92 juta.
-
Indeks Manufaktur Philadelphia Fed melonjak ke 23,2 pada September, berbalik dari kontraksi -0,3 di bulan sebelumnya, jauh di atas ekspektasi. Hampir 40% perusahaan melaporkan kenaikan aktivitas bisnis, hanya 17% yang mengalami penurunan.
-
Inflasi disebut masih “sedikit tinggi,” meski pertumbuhan ekonomi AS di paruh pertama 2025 dinilai moderat.
-
Proyeksi Fed menunjukkan kemungkinan tambahan pemangkasan 50 bp hingga akhir tahun, dengan target median suku bunga di 3,60%.
Sementara itu, indeks dolar (DXY) menguat 0,32% ke 97,31, didukung kenaikan imbal hasil obligasi AS. Yield 10 tahun naik ke 4,10% dan imbal hasil riil menanjak ke 1,72%, semakin membatasi ruang kenaikan emas jangka pendek.
Analisis Teknis: Koreksi Sehat di Tengah Tren Bullish
Walau turun di bawah $3.650, emas masih mempertahankan bias naik. Selama harga bertahan di atas $3.600, potensi kelanjutan reli tetap terbuka.
-
Resistensi terdekat: $3.650, di ikuti rekor tertinggi $3.703. Jika level ini di tembus, target berikutnya ada di $3.750 hingga $3.800.
-
Support penting: $3.613 (terendah 11 September) dan zona psikologis $3.600.
Indikator RSI yang turun dari area jenuh beli memicu aksi ambil untung, namun struktur harga masih konstruktif. Dengan kombinasi fundamental dan teknikal, emas tetap menarik untuk jangka menengah, meski volatilitas jangka pendek tinggi.