Indgold.id – Emas (XAU/USD) kembali melemah pada perdagangan Kamis, melanjutkan penurunan setelah reli singkat ke rekor tertinggi baru di sekitar $3.707 menyusul keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada Rabu. Meski sempat menyentuh level bersejarah, reli tersebut cepat terkikis karena langkah The Fed sudah banyak diantisipasi pelaku pasar.
Pada sesi Amerika, emas diperdagangkan di kisaran $3.735, turun hampir 0,80% dalam sehari. Tekanan utama datang dari penguatan Dolar AS yang kembali menarik minat investor setelah konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell.
The Fed Memulai Siklus Pelonggaran
Pemangkasan suku bunga ini merupakan yang pertama sejak Desember, membawa suku bunga dana federal ke kisaran 4,00%–4,25%. Dalam pernyataan resminya, The Fed menyebut aktivitas ekonomi tumbuh moderat dalam beberapa bulan terakhir, sementara pasar tenaga kerja mulai melemah dengan laju perekrutan yang melambat.
Inflasi memang sudah turun dari puncaknya, namun masih di atas target 2%. Para pejabat menegaskan bahwa risiko terhadap ketenagakerjaan kini meningkat, sehingga memberi ruang lebih besar bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan.
Meski pemangkasan sesuai ekspektasi, perhatian pasar tertuju pada dot plot terbaru yang mengindikasikan peluang dua kali penurunan tambahan hingga akhir 2025. Powell menegaskan bahwa langkah ke depan akan bergantung pada data, menekankan pendekatan “meeting by meeting.”
Sorotan Data dan Proyeksi Ekonomi AS
-
Klaim pengangguran awal turun menjadi 231 ribu, lebih rendah dari perkiraan 240 ribu, sementara pekan sebelumnya direvisi naik menjadi 264 ribu.
-
Indeks manufaktur Philadelphia Fed melonjak tajam ke 23,2 dari -0,3 pada Agustus, jauh di atas estimasi 2,3.
-
Dot plot menunjukkan median suku bunga 2025 di kisaran 3,50%–3,75%, menandakan tambahan pelonggaran sekitar 50 bp. Namun, hampir setengah pejabat The Fed memproyeksikan hanya satu atau bahkan tanpa pemangkasan lagi tahun ini.
-
Proyeksi PDB riil 2025 naik menjadi 1,6% (dari 1,4% pada Juni), tingkat pengangguran tetap di 4,5%, sementara inflasi PCE diperkirakan bertahan di 3,0% dengan PCE inti di 3,1%.
Kombinasi data tenaga kerja yang solid dan proyeksi ekonomi yang relatif stabil membuat Dolar AS serta imbal hasil obligasi AS rebound tajam, menekan harga emas.
Powell: Pemangkasan sebagai Manajemen Risiko
Dalam konferensi persnya, Powell menyebut keputusan pemangkasan 25 bp sebagai langkah “manajemen risiko,” bukan perubahan arah agresif. Ia menekankan bahwa kebijakan moneter tidak berada pada jalur tetap, melainkan akan di sesuaikan sesuai perkembangan data ekonomi.
Powell juga menolak adanya dukungan luas untuk pemangkasan 50 bp, menambahkan bahwa The Fed tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga lebih dalam. Ia mengakui bahwa risiko kini lebih seimbang, dengan pasar tenaga kerja melemah namun inflasi tetap di atas sasaran.
Analisis Teknis: Risiko Jangka Pendek Masih ke Sisi Bawah
Harga emas tergelincir di bawah $3.650 sekaligus menembus Simple Moving Average (SMA) 50 periode pada grafik 4 jam. Pergerakan ini menggeser bias jangka pendek ke arah bearish.
-
Support terdekat: $3.600 (level psikologis) dan $3.560 (support kuat).
-
Resistance terdekat: $3.650 dan area $3.700–$3.707. Penembusan di atas rekor tertinggi berpotensi mendorong reli menuju $3.730–$3.750.
Indikator RSI bertahan di sekitar 41, menegaskan momentum bearish masih dominan. Selama harga gagal menembus kembali $3.650, risiko koreksi lebih dalam tetap terbuka dalam jangka pendek.