Indgold.id – Harga emas pada perdagangan Asia, Kamis (14/8/2025), berusaha mempertahankan tren kenaikan dengan menembus level psikologis $3.350. Emas telah berada di zona hijau selama tiga hari berturut-turut, dengan pasar menantikan rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) AS dan Klaim Pengangguran sebagai pemicu pergerakan berikutnya.
Emas Menunggu Data Inflasi PPI AS
Pasar emas mendapat dukungan setelah rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli yang relatif tenang dan data tenaga kerja AS yang melemah. Kondisi ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini.
Saat ini, penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan depan sudah sepenuhnya diantisipasi pasar. Namun, beberapa analis bahkan memperkirakan pemangkasan 50 bp, mengingat tekanan ekonomi dan inflasi yang melandai.
Faktor Politik dan Sentimen Dovish Dorong Harga Emas
Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyerukan agar suku bunga diturunkan ke 1%. Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent mendorong adanya “serangkaian pemangkasan suku bunga,” termasuk potensi pemangkasan setengah poin dalam waktu dekat.
Sentimen dovish yang menguat membuat Dolar AS (USD) tertekan mendekati level terendah dua minggu terhadap enam mata uang utama. Pelemahan USD ini menjadi katalis positif bagi XAU/USD, mengingat emas merupakan aset tanpa imbal hasil yang berdenominasi dolar.
Selain itu, rumor bahwa Trump mempertimbangkan Rick Rieder dari BlackRock sebagai calon Ketua Fed baru menambah tekanan pada greenback. Rieder sendiri memprediksi adanya peluang pemangkasan suku bunga 50 bp pada September jika data inflasi konsumen terus melemah.
Prospek Data PPI AS dan CPI Bulanan
Pasar memperkirakan PPI tahunan AS akan naik 2,5% dan PPI inti meningkat 2,9% pada Juli. Sementara itu, CPI bulanan dan CPI inti diprediksi sama-sama naik 0,2%.
Jika terjadi perlambatan tak terduga pada harga produsen, peluang pemangkasan suku bunga agresif akan semakin besar. Skenario ini berpotensi memicu reli emas baru, sementara membuat dolar semakin tertekan.
Faktor Geopolitik: Pertemuan Trump–Putin
Meski data ekonomi penting dirilis pekan ini, perhatian sebagian pelaku pasar tertuju pada pertemuan Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat. Pertemuan ini akan membahas kesepakatan damai Ukraina, yang berpotensi memengaruhi sentimen risiko global.
Analisis Teknikal Harga Emas XAU/USD
Tren Bullish Masih Terbentuk
Pada grafik harian, Relative Strength Index (RSI) berada di atas garis tengah, mengindikasikan momentum bullish.
-
Resistance terdekat: $3.380
-
Target kenaikan berikutnya: $3.400 dan $3.440
-
Support terdekat: SMA 50-hari di $3.350
-
Support lanjutan: SMA 100-hari di $3.302
-
Support kuat: Level terendah 31 Juli di $3.274
Jika emas berhasil menembus $3.380, potensi kenaikan ke $3.440 terbuka lebar. Namun, penurunan di bawah $3.350 dapat memicu aksi jual menuju $3.302.
Kesimpulan: Harga Emas Siap Bergerak Besar
Dengan kombinasi data PPI AS, sentimen dovish Fed, pelemahan dolar, dan faktor geopolitik, harga emas XAU/USD berpotensi mengalami pergerakan signifikan dalam waktu dekat. Para trader disarankan memantau rilis data ekonomi malam ini dan perkembangan politik global untuk menentukan arah posisi selanjutnya.