Home / INDONESIA GOLD / Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Indgold.id – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) sesuai standar internasional menjadi salah satu kunci bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam memenangkan kepercayaan konsumen.

Menurut Agus, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) secara konsisten mendorong IKM untuk terus mengembangkan kualitas usahanya melalui penerapan manajemen mutu yang terukur. “Pelaku IKM yang menerapkan manajemen mutu pada usahanya akan mampu memenuhi ekspektasi konsumen secara konsisten. Hal ini karena manajemen mutu melibatkan seluruh bagian organisasi dalam mencapai tujuan bersama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/9).

Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Manajemen Mutu: Lebih dari Sekadar Produk

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menambahkan bahwa manajemen mutu tidak semata berfokus pada kualitas produk akhir, tetapi juga mencakup seluruh kegiatan operasional bisnis. Mulai dari budaya organisasi, tata kelola SDM, proses produksi, hingga upaya peningkatan berkelanjutan.

“Sistem manajemen mutu disusun dengan mempertimbangkan karakteristik usaha dan budaya organisasi, namun tetap ada kaidah-kaidah dasar yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penyusunan sistem manajemen mutu sebaiknya mengacu pada standar internasional ISO 9001:2015,” jelas Reni.

Dengan menyusun SMM sesuai standar ISO 9001:2015 dan memperoleh sertifikasi, pelaku IKM akan memiliki fondasi operasional yang lebih kokoh. Hal ini juga akan membuka peluang IKM untuk masuk dalam rantai pasok industri besar maupun memperluas penetrasi ke pasar ekspor, karena dapat menjamin kualitas yang sesuai harapan pelanggan dan mitra.

Upaya Kemenperin dalam Edukasi IKM

Untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha, Ditjen IKMA belum lama ini mengadakan webinar “Workshop Awareness ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu” yang diikuti 118 peserta. Mayoritas peserta berasal dari IKM sektor sandang serta para stakeholder pembina IKM.

Acara tersebut bekerja sama dengan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB). Dua Pembina Industri Ahli Muda, yaitu Demas Yogo Pranoto dan Vivin Atika, hadir sebagai narasumber untuk memberikan penjelasan praktis mengenai penerapan standar ISO.

“Dengan memahami dan menerapkan standar ini, pelaku IKM dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas akses pasar, sekaligus membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,” ujar Reni.

Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Mutu bagi IKM untuk Tingkatkan Daya Saing

Klausul Penting dalam ISO 9001:2015

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menjelaskan bahwa dalam lokakarya tersebut juga dibahas klausul manajemen mutu sesuai ISO 9001:2015, antara lain:

  • Fokus pada kepuasan pelanggan

  • Kepemimpinan yang kuat dan konsisten

  • Keterlibatan seluruh personil organisasi

  • Pendekatan berbasis proses

  • Perbaikan berkelanjutan

  • Pengambilan keputusan berbasis data

  • Penguatan manajemen relasi dengan mitra bisnis

Menurut Budi, pemahaman mengenai klausul tersebut sangat penting agar IKM dapat menerapkan prinsip SMM secara bertahap dan sistematis. “Kami ingin para pelaku IKM terlebih dahulu mengetahui konsep dasar manajemen mutu dan standar ISO 9001:2015. Setelah itu, barulah mereka bisa menerapkannya sesuai kebutuhan agar daya saing meningkat,” ujarnya.

Dorong Kemitraan dan Ekspansi Pasar

Lebih jauh, penerapan SMM di sektor IKM juga dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemitraan dengan industri besar maupun sektor ekonomi lainnya.

“Seperti kita ketahui bersama, sektor sandang mencakup banyak komoditas, mulai dari konveksi, fesyen, pakaian olahraga, hingga wastra seperti batik dan tenun. Kami berharap penerapan SMM dapat membuka jalan lebih luas bagi pelaku IKM sandang untuk menjalin kemitraan, baik di pasar domestik maupun internasional,” tambah Budi.

Dengan langkah ini, Kemenperin optimistis penerapan manajemen mutu akan menjadi fondasi penting dalam meningkatkan daya saing, menjaga keberlanjutan usaha, sekaligus membawa IKM Indonesia naik kelas hingga menembus pasar global.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *