Indgold.id – Harga emas (XAU/USD) gagal melakukan rebound signifikan setelah memulai pekan dengan tren bearish. Pergerakan harga emas pekan ini dipengaruhi oleh meredanya ketegangan geopolitik global dan rilis data makroekonomi Amerika Serikat (AS) yang beragam. Dalam jangka pendek, data aktivitas ekonomi AS dan komentar pejabat Federal Reserve (Fed) diperkirakan menjadi pemicu utama arah pergerakan XAU/USD.
Awal Pekan: Emas Tergelincir Usai Uji Level US$3.400
Pada Senin, emas tertekan hingga turun lebih dari 1,5% harian. Meredanya ketegangan geopolitik, terutama optimisme terkait resolusi konflik Rusia–Ukraina usai pengumuman pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengurangi permintaan terhadap aset safe-haven.
Di paruh kedua perdagangan Senin, Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif impor Tiongkok selama 90 hari. Menanggapi hal itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menunda penambahan perusahaan AS ke daftar entitas tak terpercaya serta menangguhkan tarif tambahan barang AS selama periode yang sama.
Pertengahan Pekan: Dukungan dari Data Inflasi
Selasa, emas menemukan support di area US$3.350 setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli AS memperkuat ekspektasi tiga kali pemangkasan suku bunga Fed pada sisa 2025.
-
IHK tahunan: Tetap di 2,7% (sesuai ekspektasi).
-
IHK inti tahunan: Naik menjadi 3,1% dari 2,9% di Juni.
-
Probabilitas pemangkasan 75 bps tahun ini: Naik menjadi >55% dari sekitar 40% sebelum rilis data.
Rabu, pergerakan emas relatif datar di tengah minimnya data berdampak tinggi.
Akhir Pekan: Data Produsen & Sentimen Konsumen Tekan Emas
Kamis, data Indeks Harga Produsen (IHP) naik tajam menjadi 3,3% tahunan di Juli dari 2,4% pada Juni. Secara bulanan, IHP dan IHP inti sama-sama melonjak 0,9%. Data yang panas ini mendorong imbal hasil obligasi AS naik kembali dan menekan harga emas.
Data ekonomi AS lainnya:
-
Penjualan Ritel Juli: +0,5% MoM (sesuai perkiraan).
-
Produksi Industri Juli: -0,1% MoM.
-
Sentimen Konsumen UoM awal Agustus: Turun menjadi 58,6 dari 61,7 di Juli.
Agenda Penting Pekan Depan
-
Geopolitik: Pertemuan Trump–Putin pada 15 Agustus pukul 19:30 GMT.
-
Rabu: Rilis risalah rapat FOMC Juli (kemungkinan bersifat lagging terhadap data terbaru).
-
Kamis: Data awal PMI Manufaktur & Jasa AS Agustus.
-
Jumat: Pidato Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole.
Pernyataan Powell akan menjadi sorotan, mengingat perbedaan pandangan internal Fed terkait prospek pemangkasan suku bunga. Nada dovish Powell bisa menguatkan ekspektasi pemangkasan 75 bps tahun ini, sementara nada hawkish berpotensi menekan emas.
Analisis Teknikal XAU/USD
Prospek jangka pendek emas masih netral:
-
RSI harian: Bergerak sideways di sekitar level 50.
-
Level pivot: US$3.355–US$3.360 (SMA 20 & 50-hari).
Skenario bearish: Jika gagal menembus pivot, target support berada di US$3.305–US$3.285 (SMA 100-hari & Fibonacci retracement 23,6%), sebelum US$3.200.
Skenario bullish: Penembusan di atas US$3.360 dapat membuka jalan menuju US$3.400, lalu US$3.430.
Harga emas masih tertekan oleh kombinasi sentimen positif pasar, data inflasi produsen yang panas, dan imbal hasil obligasi AS yang tinggi. Pekan depan, fokus investor akan tertuju pada pidato Powell dan data PMI untuk menentukan arah berikutnya, dengan geopolitik tetap menjadi faktor potensial penggerak harga.