Home / INDONESIA GOLD / Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500

Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500

Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500
  • Emas memperpanjang reli hingga lima sesi berturut-turut pada perdagangan awal Senin, menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir.
  • Di sisi lain, dolar AS kembali tertekan meski sentimen pasar masih dibayangi ketidakpastian perdagangan global serta meningkatnya spekulasi dovish terhadap kebijakan The Fed.
  • Dari perspektif teknikal, emas masih memiliki ruang penguatan lebih lanjut, mengingat indikator RSI harian masih berada tepat di bawah zona jenuh beli.

Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500

Indgold.idHarga emas dunia kembali menunjukkan performa mengesankan di awal pekan September 2025. Pada perdagangan Senin (1/9), emas bergerak stabil di kisaran US$3.480 per troy ons, mendekati level tertinggi lima bulan terakhir dan hanya selangkah lagi dari rekor psikologis US$3.500 per troy ons. Kondisi pasar yang tipis akibat liburnya bursa Amerika Serikat dan Kanada karena perayaan Hari Buruh membuat volatilitas berpotensi meningkat, sehingga pergerakan emas bisa lebih tajam dari biasanya.

Emas Melanjutkan Tren Bullish Lima Hari Berturut-turut

Kenaikan emas kali ini memperpanjang tren positif yang sudah berlangsung selama lima hari perdagangan berturut-turut. Investor global kembali menjadikan emas sebagai pilihan utama di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar, baik terkait ketidakpastian ekonomi maupun dinamika geopolitik.

Salah satu faktor pemicu adalah anjloknya pasar saham Asia, khususnya indeks Nikkei 225 Jepang yang merosot tajam. Koreksi tersebut dipicu aksi jual di sektor teknologi setelah Wall Street mengalami tekanan pada Jumat lalu. Tekanan ini memperkuat arus modal keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset lindung nilai seperti emas.

Faktor Global: Ketidakpastian Perdagangan hingga Data Ekonomi Tiongkok

Kondisi global yang penuh ketidakpastian semakin menambah daya tarik emas. Keputusan pengadilan Amerika Serikat yang menyatakan sebagian besar tarif global era Presiden Donald Trump ilegal memberikan kejutan baru bagi pasar. Meski begitu, pemerintahan AS melalui Perwakilan Perdagangan, Jamieson Greer, menegaskan bahwa negosiasi dagang dengan mitra internasional tetap akan dilanjutkan.

Selain faktor perdagangan, data ekonomi Tiongkok juga menjadi sorotan. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Caixin Agustus 2025 tercatat 50,5, naik dari 49,5 pada bulan Juli dan melampaui perkiraan pasar sebesar 49,5. Kenaikan di atas level 50 menandakan ekspansi, sekaligus memberikan sinyal bahwa perekonomian Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal ini menambah optimisme pasar, namun secara bersamaan juga memperkuat posisi emas karena investor tetap mencari lindung nilai di tengah pemulihan yang belum solid.

The Fed di Pusat Perhatian Pasar

Kebijakan moneter Amerika Serikat masih menjadi faktor dominan yang menentukan arah emas. Investor kini hampir yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga. Menurut CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga pada bulan ini mencapai 90%.

Indikator inflasi favorit The Fed, yaitu Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti, yang dirilis pada Jumat lalu, mendukung pandangan dovish. Data tersebut menunjukkan tekanan inflasi yang lebih terkendali, sehingga membuka ruang lebih besar bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga.

Dalam beberapa bulan terakhir, emas memang menjadi salah satu aset paling diuntungkan oleh ekspektasi pelonggaran moneter. Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih kecil, sehingga permintaan meningkat.

Agenda Pasar : Data Tenaga Kerja AS Jadi Penentu

Meskipun libur panjang membuat perdagangan awal pekan lebih tipis, fokus investor akan beralih pada serangkaian data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan dirilis sepanjang pekan ini. Data tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan pasar tenaga kerja, yang penting bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan.

Jika data ketenagakerjaan menunjukkan pelemahan signifikan, pasar kemungkinan semakin yakin bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan lebih cepat dan lebih agresif. Kondisi ini tentu akan menjadi katalis positif tambahan bagi harga emas.

Analisis Teknis Harga Emas : Masih Ada Ruang untuk Menguat

Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500

Secara teknikal, emas masih memiliki ruang cukup besar untuk melanjutkan kenaikan. Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari tetap berada di zona bullish namun belum menyentuh area jenuh beli (overbought). Artinya, potensi penguatan lanjutan masih terbuka.

Selain itu, pola crossover bullish antara Simple Moving Average (SMA) 21-hari dan SMA 50-hari tetap bertahan, menandakan momentum positif belum memudar.

  • Resistance utama saat ini berada di US$3.500, yang juga menjadi level rekor historis. Jika berhasil ditembus, emas berpotensi menguji level psikologis berikutnya di US$3.550.

  • Support terdekat berada di US$3.437. Penembusan di bawah level ini bisa membawa harga turun ke US$3.400. Jika tekanan berlanjut, area SMA 21-hari di sekitar US$3.373 akan menjadi pertahanan penting.

Prospek ke Depan: Menuju Rekor Baru?

Melihat kombinasi faktor fundamental dan teknikal, prospek emas ke depan masih cenderung bullish. Beberapa katalis utama yang mendukung tren ini antara lain:

  1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed – jika benar-benar terealisasi, harga emas berpotensi melesat ke level yang lebih tinggi.

  2. Ketidakpastian Global – isu perdagangan internasional, ketegangan geopolitik, hingga volatilitas pasar saham akan terus menjaga permintaan emas.

  3. Data Ekonomi Tiongkok – meski ada sinyal perbaikan, kondisi global yang belum stabil akan membuat investor tetap mencari lindung nilai.

  4. Liburnya Pasar AS dan Kanada – perdagangan tipis seringkali menghasilkan pergerakan harga yang lebih tajam, baik ke atas maupun ke bawah.

Banyak analis memperkirakan emas akan segera menembus rekor baru di atas US$3.500 dan bahkan berpotensi menuju US$3.600 dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika The Fed menempuh jalur pelonggaran agresif.

Prediksi Harga Emas: XAU/USD Berpeluang Cetak Rekor Baru di Level $3.500

Harga emas dunia kembali menjadi sorotan pada awal September 2025. Pergerakan di level US$3.480 per troy ons menempatkan emas hanya selangkah dari rekor tertinggi sepanjang masa. Dukungan datang dari berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian perdagangan global, data ekonomi Tiongkok, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, hingga kondisi pasar tipis akibat libur panjang.

Secara teknikal, ruang penguatan emas masih terbuka lebar dengan resistance utama di US$3.500 dan target berikutnya di US$3.550. Selama support di US$3.400 bertahan, tren jangka pendek hingga menengah tetap bullish.

Dengan kombinasi fundamental yang mendukung dan teknikal yang solid, emas diperkirakan akan tetap menjadi primadona investor dalam beberapa waktu ke depan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *